MAKALAH BIOLOGI
HEWAN INVERTEBRATA DALAM FILUM ARTHROPODA
KELAS X.1
NAMA : I Made Yoga Prabawa (34)
SMA NEGERI 1 DENPASAR
TAHUN 2008/2009
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat dan karunia - Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun yang berarti dan dengan judul tugas : “ Hewan Invertebrata Dalam Filum Arthropoda. “
Dalam tugas ini akan dijelaskan mengenai pembagian jenis-jenis hewan dari filum arthropoda secara mendetail sampai dengan bagian terkecilnya, karakteristik untuk setiap individu, serta peranannya bagi kehidupan manusia. Semoga makalah ini nantinya dapat berguna dan digunakan sebagai referensi bagi kita akan kekayaan hayati yang kita miliki.
Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapakan terimakasih kepada ibu guru yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas biology ini dengan baik .
Akhir kata kami mengucapkan mohon maaf karena dalam menyelesaikan tugas ini masih belum sempurna atau masih banyak kekurangan .
|
DAFTAR ISI
Kata Pengantar …………………………………………………………………… i
Daftar Isi …………………………………………………………………………. ii
Pendahuluan ……………………………………………………………………… iv
1. Arthropoda …………………………………………………………………… 1
1.1 Definisi .............……………………………………………….....................1
2. Klasifikasi Arthropoda....................................................................................... 2
2.1 Klasifikasi…………………………………………………………………. 3
2.2 Perbedaannya……………………………………………………………… 5
3. Crustaceae……………………………………………………………………… 5
3.1 Ciri-ciri …………………………………………………………………… 5
3.2 Sistem Organ……. …………………………………………………………5
3.3 Klasifikasi ………………………………………………………………… 7
3.3.1 Entomostraca………………………………………………………… 7
3.3.1.1 Branchiopoda …………………………………………………… 7
3.3.1.2 Ostracoda……………………………………………………….. 7
3.3.1.3 Copepoda ………………………………………………………. 8
3.3.1.4 Cirripedia ……………………………………………………….. 8
3.3.2 Malakostraca ………………………………………………………… 8
3.3.2.1 Isopoda………………………………………………………….. 8
3.3.2.2 Stomatopoda ……………………………………………………. 8
3.3.2.3 Decapoda ……………………………………………………….. 9
3.4 Peran Crustaceae bagi Kehidupan manusia………………………………... 10
4. Arachnida………………………………………………………………………. 11
4.1 Ciri-ciri arachnida…………………………………………………………. 11
4.2 Jenis-jenis arachnida………………….…………………………………… 11
4.2.1 Scorpionida…………………………………………………………. 11
4.2.2 Arachnoida …………………………………………………………. 11
4.2.3 Aracina………………………………………………………………. 12
5. Myriapoda……………………………………………………………………… 13
5.1 Ciri-ciri Myriapoda ………………………………………………………... 13
5.2 Klasifikasi Myriapoda………………….…………………………………. 13
5.2.1 Chilopoda …………………………………………………………… 13
5.2.2 Diplopoda …………………………………………………………… 14
6. Insecta ……………………………………….………………………………..... 15
6.1 Ciri-ciri Insecta…..………………………………………………………… 15
6.2 Klasifikasi Insecta….………………………………………………………. 16
6.2.1 Kelompok Hemimetabola ………………………………………….. 16
6.2.1.1 Ordo Archyptera/ Isoptera……………………………………….. 17
6.2.1.2 Ordo Orthoptera…………………………………………………. 18
6.2.1.3 Ordo Odonata …………………………………………………… 19
6.2.1.4 Ordo Hemiptera …………………………………………………. 19
6.2.1.5 Ordo Homoptera ………………………………………………... 20
6.2.2 Kelompok Homometabola ………………………………………….. 20
6.2.2.1 Ordo Neuroptera ………………………………………………… 20
6.2.2.2 Ordo Lepidoptera ……………………………………………….. 21
6.2.2.3 Ordo Diptera ……………………………………………………. 21
6.2.2.4 Ordo Coleoptera ………………………………………………… 22
6.2.2.5 Ordo Siphonoptera ……………………………………………… 23
6.2.2.6 Ordo Hymenoptera ……………………………………………... 23
6.3 Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia ………………………………. 24
6.3.1 Insecta yang Menguntungkan ……………………………………….. 24
6.3.2 Insecta yang Merugikan ……………………………………………... 24
Lampiran
Daftar Pustaka
Pendahuluan
Keanekaragaman hayati baik hewan maupun tumbuhan sangat banyak di dunia ini. Dan tentunya kita boleh berbangga, karena Negara kita, Indonesia memiliki keanekaragaman yang paling banyak dibandingkan Negara-negara lain, yakni mewakili 15% nya. Ini semua diakibatkan oleh iklim Indonesia yang bersifat tropis karena dilalui oleh katulistiwa sehingga menyebabkan species hewan maupun serangga dalam jumlah yang banyak. Namun dalam makalah ini hanya akan dijelaskan mengenai salah satu filum dari Kingdom Animalia yakni Arthropoda.
Estimasi Arthropoda diperkirakan sekitar 80% dari semua jenis hewan yang dimiliki Arthropoda - sekitar 800.000 spesies telah dijelaskan, dan baru-baru ini memperkirakan bahwa jumlah spesies di divisi di sekitar 6 juta. Mereka ada yang hidup di darat, laut, maupun udara.
Arthropods ditemukan di berbagai habitat yang lebih besar daripada kelompok hewan lainnya, di atas gunung, di kedalaman besar di laut dan di gurun yang dingin Antartika. Mereka dapat bertahan dari suhu yang terlalu besar, racun, keasaman dan salinitas.
Dalam makalah ini juga nantinya akan dijelaskan mengenai jenis-jenis hewan dari filum Arthropoda, karakteristiknya baik dari fisiologi, morpholgi, dan tingkah laku, serta bagaimana aplikasi kegunaan mereka dalam kehidupan manusia dan kerugian yang dapat ditimbulkan.
Demikianlah makalah ini dibuat semoga dapat menambah wawasan kita mengenai salah satu keanekaragaman hayati yakni filum Arthropoda.
Bab I
Arthropoda
1.1 DefinisiArthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
Bab II
Klasifikasi Arthropoda
2.1 Klasifikasi Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu: | |
1. | Kelas Crustacea (golongan udang). |
2. | Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba). |
3. | Kelas Myriapoda (golongan luwing). |
4. | Kelas Insecta (serangga). |
Gambar 1. Hewan-hewan kelompok Arthropoda
2.2 PerbedaannyaPerbedaan dari masing-masing kelas akan dijelaskan berikut ini. Perhatikan tabelnya!
CIRI | KELAS | |||||||||||
1. Crustacea | 2. Arachnida | 3. Myriapoda | 4. Insecta | |||||||||
Tubuh |
| Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut |
| Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut) | ||||||||
Kaki | 1 pasang pada setiap segmen tubuh | 4 pasang pada kepala - dada | 1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas | 3 pasang pada dada atau tidak ada | ||||||||
Sayap | Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | 2 pasang atau tidak ada | ||||||||
Antena | 2 pasang | Tidak ada |
| 1 pasang | ||||||||
Organ Pernafasan | Insang atau seluruh permukaan tubuh | Paru-paru buku | Trakea | Trakea | ||||||||
Tempat hidup | Air tawar, air laut | Di darat | Di darat | Di darat |
Bab III
Crustaceae
3.1 Ciri-ciri
Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.
Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit. Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:
Gambar 2. Struktur tubuh Crustacea | |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.2 Sistem Organ
| |||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
3.3 | Klasifikasi | ||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||
|
Bab IV
Arachnida
Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan.Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat.
4.1 Ciri-ciri Arachnida | |
- | Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina. |
- | Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus. |
- | Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada. |
- | Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal. |
- | Alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku. |
- | Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam). |
- | Sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia. |
- | Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun. |
- | Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit. |
4.2 | Jenis-jenis Arachnida | |
4.2.1. | Scorpionida | |
Contohnya: - Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp) - Ketonggeng (Buthus) Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri. | ||
4.2.2 | Arachnoida | |
Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain : | ||
- Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan) - Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara) - Laba-laba penjerat (di Malaysia) - Laba-laba pemburu (di Meksiko) - Laba-laba srigala - Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa - Tarantula (Rhechostica hentz) | ||
Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas. Gambar 10. Beberapa contoh hewan Arachnida | ||
4.2.3 | Aracina | |
Contohnya: - Caplak kudis (Sacroptes scabiei) - Caplak unggas (Dermanyssus) - Caplak sapi (Boophilus annulatus) - Tungau (Dermacentor sp.) | ||
Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku- buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia. Gambar 11. Jenis-jenis caplak | ||
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.
Bab V
Myriapoda
Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.
5.1 Ciri-ciri Myriapoda | |
- | Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut. |
- | Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki. |
- | Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut. |
- | Susunan saraf tangga tali. |
- | Sistem pernafasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara. |
- | Sistem peredaran darah terbuka. |
- | Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur. |
- | Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya. |
5.2 Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
2. Kelas Diplopoda
5.2.1 Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.
Ciri-cirinya Chilopoda | |
- | Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora. |
- | Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. |
- | Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas. |
- | Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede. Gambar 12. Contoh Chilapoda |
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)
Gambar 13. Julus Nomerensis (kaki seribu) |
Ciri-cirinya Diplopoda | |
- | Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. |
- | Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal. |
- | Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk. |
- | Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang. |
- | Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi. |
Bab VI
Insecta
Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
6.1 Ciri-ciri Insecta. | ||||||
- | Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut. | |||||
- | Kepala dengan:
| |||||
- | Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium) | |||||
- | Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki. | Gambar 14. Berbagai tipe mulut serangga | ||||
- | Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni: a. kaki untuk menggali (anjing tanah) b. kaki untuk meloncat (belalang) c. kaki untuk berenang (kumbang air) d. kaki untuk pengumpul serbuk sari e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah) f. kaki untuk memegang (belalang sembah) | |||||
Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
- | Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum. |
- | Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus. |
- | Sistem saraf tangga tali. |
- | Sistem pernafasan dengan sistem trakhea. |
- | Sistem peredaran darah terbuka. |
- | Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal. |
- | Tempat hidup di air tawar dan darat. |
- | Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa. |
Pelajarilah struktur dalam belalang pada gambar berikut!
Gambar 15. Struktur dalam belalang
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.
6.2.1 Kelompok Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
1. | Telur |
2. | Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit. |
3. | Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya. |
Sebagai contoh pelajarilah daur hidup belalang berikut ini! |
Gambar 16. Daur hidup belalang |
1. Achyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera
6.2.1.1 | Ordo Archyptera atau Isoptera | |
Ciri-ciri ordo Archyptera: | ||
- | Metamorfosis tidak sempurna. | |
- | Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan. | |
- | Tipe mulut menggigit. Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai) | |
Keterangan: | ||
Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu: | ||
- | Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur. | |
- | Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan. | |
- | Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain. | |
- | Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril. | |
Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini! | ||
Gambar 17. Perkembangan telur rayap sampai dewasa |
6.2.1.2 | Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus) | ||||
Ciri-ciri ordo Orthoptera: | |||||
- | Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar. | ||||
- | Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya. | ||||
- | Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur. | ||||
- | Tipe mulutnya menggigit. | ||||
Contoh: | |||||
- Belalang (Dissostura sp) - Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum) - Belalang sembah (Stagmomantis sp) - Kecoak (Blatta orientalis) - Gangsir tanah (Gryllotalpa sp) - Jangkrik (Gryllus sp) | |||||
Gambar 18. Belalang | |||||
6.2.1.3 | Ordo Odonata | |
Ciri-ciri Ordo Odonata: | ||
- Mempunyai dua pasang sayap - Tipe mulut mengunyah - Metamorfosis tidak sempurna - Terdapat sepasang mata majemuk yang besar - Antenanya pendek - Larva hidup di air - Bersifat karnivora | ||
Contohnya : - Capung (Aeshna sp) - Capung besar (Epiophlebia) | ||
6.2.1.4 | Ordo Hemiptera (bersayap setengah) | ||
Ciri-ciri Hemiptera : | |||
- | Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput. | ||
- | Tipe mulut menusuk dan mengisap | ||
- | Metamorfosis tidak sempurna. | ||
Contohnya : - Walang sangit (Leptocorixa acuta) - Kumbang coklat (Podops vermiculata) - Kutu busuk (Eimex lectularius) - Kepinding air (Lethoverus sp) | |||
Gambar 19. Contoh hewan Hemiptera | |||
6.2.1.5. | Ordo Homoptera (bersayap sama) | |
Ciri-ciri Homoptera : | ||
- Tipe mulut mengisap - Mempunyai dua pasang sayap - Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan. - Metamorfosis tidak sempurna. | ||
Contohnya : - Tonggeret (Dundubia manifera) - Wereng hijau (Nephotetix apicalis) - Wereng coklat (Nilapervata lugens) - Kutu kepala (Pediculushumanus capitis) - Kutu daun (Aphid sp) | ||
Gambar 20. Contoh hewan Homoptera | ||
6.2.2 Kelompok Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera
6.2.2.1 | Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala) | |
Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala. Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago) | ||
6.2.2.2 | Ordo Lepidoptera (bersayap sisik) | |||||||||||||||||||||
Ciri-ciri ordo Lepidoptera: | ||||||||||||||||||||||
| ||||||||||||||||||||||
Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo: | ||||||||||||||||||||||
a. | Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang) Contohnya: - Hama kelapa (Hidari irava) - Hama daun pisang (Erlonata thrax) - Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon) - Kupu sirama-rama (Attacus atlas) | |||||||||||||||||||||
b. | Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam) Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot. Contohnya: - Ulat tanah (Agrotis ipsilon) - Ulat jengkol (Plusia signata) - Kupu ulat sutra (Bombyx mori) | |||||||||||||||||||||
Gambar 21. Hewan kelompok Lepidoptera | ||||||||||||||||||||||
6.2.2.3 | Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang) | ||||
Ciri-ciri ordo Diptera: | |||||
- | Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter. | ||||
- | Mengalami metamorfosis sempurna. | ||||
- | Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis. | ||||
Contohnya: - Lalat (Musca domestica) - Nyamuk biasa (Culex natigans) - Nyamuk Anopheles - Aedes (inang virus demam berdarah) | |||||
Gambar 22. Macam-macam Diptera (a) lalat rumah; (b) lalt tze-tze; (c) nyamuk kecil; (d) nyamuk | |||||
Untuk membedakan nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes perhatikan gambar 23 berikut ini! | |||||
Gambar 23. Perbedaan posisi larva dan pupa nyamuk di dalam air serta posisi nyamuk dewasa dalam keadaan hinggap | |||||
6.2.2.4 | Ordo Coleoptera (bersayap perisai) | |||||||||
Ciri-ciri ordo Coleoptera: | ||||||||||
- | Mempunyai dua pasang sayap. | |||||||||
- | Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput. | |||||||||
- | Mengalami metamorfosis sempurna. | |||||||||
- | Tipe mulut menggigit. | |||||||||
Contoh: | ||||||||||
| ||||||||||
Gambar 24. Hewan kelompok Coleoptera | ||||||||||
6.2.2.5 | Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal) | ||||||||||
Ciri-ciri ordo Siphonoptera : | |||||||||||
- | Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat. | ||||||||||
- | Mempunyai mata tunggal. | ||||||||||
- | Tipe mulut mengisap. | ||||||||||
- | Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas) | ||||||||||
- | Metamorfosis sempurna | ||||||||||
Contoh: | |||||||||||
| |||||||||||
6.2.2.6 | Ordo Hymenoptera (bersayap selaput) | |||||||
Ciri-ciri ordo Hymenoptera: | ||||||||
- | Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput. | |||||||
- | Tipe mulut menggigit. | |||||||
Contoh: | ||||||||
| ||||||||
6.3 Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia
Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
6.3.1. Insecta yang menguntungkan | |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
6.3.2. Beberapa insecta yang merugikan antara lain | |||||||||||||||||
| |||||||||||||||||
Lampiran
Daftar Pustaka
McKee M, Suzcs S, Sárváry A, Adany R, Kiryanov N, Saburova L, Tomkins S, Andreev E, Leon DA. The anthropode around the world. Type Research. 2005 Oct;29(10):1884-8. PMID 16269919
Tidak ada komentar:
Posting Komentar