Senin, 31 Januari 2011

Laporan Makalah tentang Anthropoda


MAKALAH BIOLOGI


HEWAN INVERTEBRATA DALAM FILUM ARTHROPODA



KELAS X.1

NAMA  :   I Made Yoga Prabawa (34)
                  

SMA NEGERI 1 DENPASAR

TAHUN 2008/2009




KATA PENGANTAR


Segala puji syukur saya ucapkan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa/ Tuhan Yang Maha Esa, atas  rahmat dan karunia - Nya, kami selaku penyusun dapat menyelesaikan makalah ini dengan lancar tanpa ada halangan suatu apapun yang berarti dan dengan judul tugas : “ Hewan Invertebrata Dalam Filum Arthropoda. “
Dalam tugas ini akan dijelaskan mengenai pembagian jenis-jenis hewan dari filum arthropoda secara mendetail sampai dengan bagian terkecilnya, karakteristik untuk setiap individu, serta peranannya bagi kehidupan manusia. Semoga makalah ini nantinya dapat berguna dan digunakan sebagai referensi bagi kita akan kekayaan hayati yang kita miliki.
         
            Pada kesempatan ini kami tidak lupa mengucapakan terimakasih kepada ibu guru yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan tugas biology ini dengan baik .

            Akhir kata kami mengucapkan mohon maaf karena dalam menyelesaikan tugas ini masih belum sempurna atau masih banyak kekurangan .







Denpasar , 10 Januari 2009




Penyusun
 
 






DAFTAR ISI


Kata Pengantar ……………………………………………………………………  i

Daftar Isi ………………………………………………………………………….   ii

Pendahuluan ………………………………………………………………………  iv


1. Arthropoda ……………………………………………………………………   1
      1.1 Definisi .............……………………………………………….....................1
2. Klasifikasi Arthropoda.......................................................................................  2
      2.1 Klasifikasi…………………………………………………………………. 3
      2.2 Perbedaannya………………………………………………………………  5         
3. Crustaceae……………………………………………………………………… 5
      3.1 Ciri-ciri  ……………………………………………………………………  5
      3.2 Sistem Organ……. …………………………………………………………5
      3.3 Klasifikasi …………………………………………………………………  7
            3.3.1 Entomostraca………………………………………………………… 7
                3.3.1.1 Branchiopoda …………………………………………………… 7
                3.3.1.2 Ostracoda………………………………………………………..  7
                3.3.1.3 Copepoda ……………………………………………………….  8
                3.3.1.4 Cirripedia ……………………………………………………….. 8
            3.3.2 Malakostraca ………………………………………………………… 8
                3.3.2.1 Isopoda………………………………………………………….. 8
                3.3.2.2 Stomatopoda ……………………………………………………. 8
                3.3.2.3 Decapoda ……………………………………………………….. 9
      3.4 Peran Crustaceae bagi Kehidupan manusia………………………………... 10
4. Arachnida………………………………………………………………………. 11
4.1 Ciri-ciri arachnida………………………………………………………….  11
4.2 Jenis-jenis arachnida………………….……………………………………  11
      4.2.1 Scorpionida………………………………………………………….   11
      4.2.2 Arachnoida ………………………………………………………….  11
      4.2.3 Aracina……………………………………………………………….  12
5. Myriapoda……………………………………………………………………… 13
5.1 Ciri-ciri Myriapoda ………………………………………………………... 13
5.2 Klasifikasi Myriapoda………………….………………………………….   13
      5.2.1 Chilopoda …………………………………………………………… 13
      5.2.2 Diplopoda …………………………………………………………… 14
6. Insecta ……………………………………….………………………………..... 15
6.1 Ciri-ciri Insecta…..………………………………………………………… 15
6.2 Klasifikasi Insecta….………………………………………………………. 16
      6.2.1 Kelompok Hemimetabola …………………………………………..   16
         6.2.1.1 Ordo Archyptera/ Isoptera……………………………………….. 17
         6.2.1.2 Ordo Orthoptera…………………………………………………. 18
         6.2.1.3 Ordo Odonata …………………………………………………… 19
         6.2.1.4 Ordo Hemiptera …………………………………………………. 19
         6.2.1.5 Ordo Homoptera ………………………………………………...  20
      6.2.2 Kelompok Homometabola …………………………………………..  20
         6.2.2.1 Ordo Neuroptera ………………………………………………… 20
         6.2.2.2 Ordo Lepidoptera ……………………………………………….. 21
         6.2.2.3 Ordo Diptera …………………………………………………….  21
         6.2.2.4 Ordo Coleoptera ………………………………………………… 22
         6.2.2.5 Ordo Siphonoptera ……………………………………………… 23
         6.2.2.6 Ordo Hymenoptera ……………………………………………...  23
6.3 Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia ………………………………. 24
      6.3.1 Insecta yang Menguntungkan ……………………………………….. 24
      6.3.2 Insecta yang Merugikan ……………………………………………... 24

Lampiran
Daftar Pustaka



Pendahuluan

Keanekaragaman hayati baik hewan maupun tumbuhan sangat banyak di dunia ini. Dan tentunya kita boleh berbangga, karena Negara kita, Indonesia memiliki keanekaragaman yang paling banyak dibandingkan Negara-negara lain, yakni mewakili 15% nya. Ini semua diakibatkan oleh iklim Indonesia yang bersifat tropis karena dilalui oleh katulistiwa sehingga menyebabkan species hewan maupun serangga dalam jumlah yang banyak. Namun dalam makalah ini hanya akan dijelaskan mengenai salah satu filum dari Kingdom Animalia yakni Arthropoda.
Estimasi Arthropoda diperkirakan sekitar 80% dari semua jenis hewan yang dimiliki Arthropoda - sekitar 800.000 spesies telah dijelaskan, dan baru-baru ini memperkirakan bahwa jumlah spesies di divisi di sekitar 6 juta. Mereka ada yang hidup di darat, laut, maupun udara.
 Arthropods ditemukan di berbagai habitat yang lebih besar daripada kelompok hewan lainnya, di atas gunung, di kedalaman besar di laut dan di gurun yang dingin Antartika. Mereka dapat bertahan dari suhu yang terlalu besar, racun, keasaman dan salinitas.
Dalam makalah ini juga nantinya akan dijelaskan mengenai jenis-jenis hewan dari filum Arthropoda, karakteristiknya baik dari fisiologi, morpholgi, dan tingkah laku, serta bagaimana aplikasi kegunaan mereka dalam kehidupan manusia dan kerugian yang dapat ditimbulkan.
Demikianlah makalah ini dibuat semoga dapat menambah wawasan kita mengenai salah satu keanekaragaman hayati yakni filum Arthropoda. 

Bab I
Arthropoda
1.1 Definisi
Arthropoda adalah filum yang paling besar dalam dunia hewan dan mencakup serangga, laba-laba, udang, lipan dan hewan mirip lainnya. Arthropoda adalah nama lain hewan berbuku-buku.
Empat dari lima bagian (yang hidup hari ini) dari spesies hewan adalah arthropoda, dengan jumlah di atas satu juta spesies modern yang ditemukan dan rekor fosil yang mencapai awal Cambrian. Arthropoda biasa ditemukan di laut, air tawar, darat, dan lingkungan udara, serta termasuk berbagai bentuk simbiotis dan parasit.
Hampir dari 90% dari seluruh jenis hewan yang diketahui orang adalah Arthropoda. Arthropoda dianggap berkerabat dekat dengan Annelida, contohnya adalah Peripetus di Afrika Selatan.
1627hermitcrab
483324871_17ce215005_o116978846_0d91572a09_o
336714722_2537348223_o


















Bab II
Klasifikasi Arthropoda

2.1 Klasifikasi

Berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya, Arthropoda dikelompokkan menjadi 4 kelas, yaitu:
1.
Kelas Crustacea (golongan udang).
2.
Kelas Arachnida (golongan kalajengking dan laba-laba).
3.
Kelas Myriapoda (golongan luwing).
4.
Kelas Insecta (serangga).
bagan1Untuk dapat memahami klasifikasi Arthropoda secara menyeluruh, perhatikan bagan berikut ini.





gbr1bagan2
Gambar 1. Hewan-hewan kelompok Arthropoda
2.2 Perbedaannya
Perbedaan dari masing-masing kelas akan dijelaskan berikut ini. Perhatikan tabelnya!
CIRI
KELAS
1. Crustacea
2. Arachnida
3. Myriapoda
4. Insecta
Tubuh
a.
Mempunyai rangka yang keras
b.
Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut

Terdiri atas 2 bagian : kepala-dada dan perut
a.
Chilopoda: kepala dan badan gepeng (dorso ventra)
b.
Diplopoda : kepala dan badan silindris

Terdiri atas kepala, dada dan abdomen (perut)
Kaki
1 pasang pada setiap segmen tubuh
4 pasang pada kepala - dada
1 pasang atau 2 pasang pada setiap ruas
3 pasang pada dada atau tidak ada
Sayap
Tidak ada
Tidak ada
Tidak ada
2 pasang atau tidak ada
Antena
2 pasang
Tidak ada
a.
Chilopoda : 1 pasang dan panjang
b.
Diplopoda : 1 pasang dan pendek

1 pasang
Organ Pernafasan
Insang atau seluruh permukaan tubuh
Paru-paru buku
Trakea
Trakea
Tempat hidup
Air tawar, air laut
Di darat
Di darat
Di darat































Bab III
Crustaceae
3.1 Ciri-ciri

Crustacea adalah hewan akuatik (air) yang terdapat di air laut dan air tawar.

Tubuh Crustacea bersegmen (beruas) dan terdiri atas sefalotoraks (kepala dan dada menjadi satu) serta abdomen (perut). Bagian anterior (ujung depan) tubuh besar dan lebih lebar, sedangkan posterior (ujung belakang)nya sempit.
Pada bagian kepala terdapat beberapa alat mulut, yaitu:

1)
2 pasang antena
2)
1 pasang mandibula, untuk menggigit mangsanya
3)
1 pasang maksilla
4)
1 pasang maksilliped
Maksilla dan maksiliped berfungsi untuk menyaring makanan dan menghantarkan makanan ke mulut. Alat gerak berupa kaki (satu pasang setiap ruas pada abdomen) dan berfungsi untuk berenang, merangkak atau menempel di dasar perairan.
gbr2
Gambar 2. Struktur tubuh Crustacea



3.2 Sistem Organ
1)
Sistem Pencernaan
Makanan Crustacea berupa bangkai hewan-hewan kecil dan tumbuhan. Alat pencernaan berupa mulut terletak pada bagian anterior tubuhnya, sedangkan esophagus, lambung, usus dan anus terletak di bagian posterior. Hewan ini memiliki kelenjar pencernaan atau hati yang terletak di kepala – dada di kedua sisi abdomen. Sisa pencernaan selain dibuang melalui anus, juga dibuang melalui alat eksresi disebut kelenjar hijau yang terletak di dalam kepala.
2)
Sistem Saraf
Susunan saraf Crustacea adalah tangga tali. Ganglion otak berhubungan dengan alat indera yaitu antena (alat peraba), statocyst (alat keseimbangan) dan mata majemuk (facet) yang bertangkai.
3)
Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah Crustacea disebut peredaran darah terbuka. Artinya darah beredar tanpa melalui pembuluh darah. Darah tidak mengandung hemoglobin, melainkan hemosianin yang daya ikatnya terhadap O
2 (oksigen) rendah.
gbr3
Gambar 3. Struktur dalam Crustacea
4)
Sistem Pernafasan
Pada umumnya Crustacea bernafas dengan insang. Kecuali Crustacea yang bertubuh sangat kecil bernafas dengan seluruh permukaan tubuhnya.
5)
Alat Reproduksi
Alat reproduksi pada umumnya terpisah, kecuali pada beberapa Crustacea rendah. Alat kelamin betina terdapat pada pasangan kaki ketiga. Sedangkan alat kelamin jantan terdapat pada pasangan kaki kelima. Pembuahan terjadi secara eksternal (di luar tubuh).

Dalam pertumbuhannya, udang mengalami ekdisis atau pergantian kulit. Udang dewasa melakukan ekdisis dua kali setahun, sedangkan udang yang masih muda mengalami ekdisis dua minggu sekali. Selain itu udang mampu melakukan autotomi (pemutusan sebagian anggota tubuhnya). Misalnya: udang akan memutuskan sebagian pangkal kakinya, bila kita menangkap udang pada bagian kakinya. Kemudian kaki tersebut akan tumbuh kembali melalui proses regenerasi.














3.3
Klasifikasi

1)
Entomostraca (udang tingkat rendah)
Hewan ini dikelompokkan menjadi empat ordo, yaitu:
a)
Branchiopoda
b)
Ostracoda
c)
Copecoda
d)
Cirripedia


2)
Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini dikelompokkan dalam tiga ordo, yaitu:

a)
Isopoda
b)
Stomatopoda
c)
Decapoda


3.3.1 Entomostraca (udang tingkat rendah)

Kelompok Entomostraca umumnya merupakan penyusun zooplankton, adalah melayang-layang di dalam air dan merupakan makanan ikan.
Adapun pembagian ordo yang termasuk Entomostraca antara lain :


3.3.1.1
Branchiopoda
Contoh: Daphnia pulex dan Asellus aquaticus.
Hewan ini sering disebut kutu air dan merupakan salah satu penyusun zooplankton. Pembiakan berlangsung secara parthenogenesis.
gbr4
Gambar 4. Contoh : Branchiopoda
3.3.1.2
Ostracoda
Contoh: Cypris candida, Codona suburdana.
Hidup di air tawar dan laut sebagai plankton, tubuh kecil dan dapat bergerak dengan antena.
gbr5
Gambar 5. Contoh Ostracoda
3.3.1.3
Copepoda
Contoh: Argulus indicus, Cyclops.
Hidup di air laut dan air tawar, dan
merupakan plankton dan parasit,
segmentasi tubuhnya jelas.
gbr6
Gambar 6. Contoh Copecoda
3.3.1.4
Cirripedia
Contoh: Lepas atau Bernakel, Sacculina.
Tubuh dengan kepala dan dada ditutupi karapaks berbentuk cakram dan hidup di laut melekat pada batu atau benda lain.
Cirripedia ada yang bersifat parasit
Cara hidup Cirripedia beraneka ragam. Salah satu diantaranya adalah Bernakel yang terdapat pada dasar kapal, perahu dan tiang-tiang yang terpancang di laut atau mengapung di laut.
gbr7
Gambar 7. Bernakel

3.3.2 Malakostraca (udang tingkat tinggi)
Hewan ini kebanyakan hidup di laut, adapula yang hidup di air tawar. Tubuhnya terdiri atas sefalotoraks yaitu kepala dan dada yang bersatu serta perut (abdomen). Malakostraca dibagi menjadi 3 ordo, yaitu Isopoda, Stomatopoda dan Decapoda.
3.3.2.1
Isopoda
Tubuh pipih, dorsiventral, berkaki sama.

Contoh:
- Onicus asellus (kutu perahu)
- Limnoria lignorum
Keduanya adalah pengerek kayu.
gbr8
Gambar 8. Kutu Perahu
3.3.2.2
Stomatopoda
Contoh: Squilla empusa (udang belalang).
Hidup di laut, bentuk tubuh mirip belalang sembah dan mempunyai warna yang mencolok. Belakang kepala mempunyai karapaks. Kepala dilengkapi dengan dua segmen anterior yang dapat bergerak, mata dan antena.


3.3.2.3
Decapoda (si kaki sepuluh)
Yang termasuk ordo ini adalah udang dan ketam. Hewan ini mempunyai sepuluh kaki dan merupakan kelompok udang yang sangat penting peranannya bagi kehidupan manusia. Decapoda banyak digunakan sebagai sumber makanan yang kaya dengan protein. Contohnya adalah udang, kepiting, ketam dan rajungan. Kepala – dada menjadi satu (cephalothorax) yang ditutupi oleh karapaks. Tubuh mempunyai 5 pasang kaki atau sepuluh kaki sehingga disebut juga hewan si kaki sepuluh. Hidup di air tawar, dan beberapa yang hidup di laut.
Beberapa contoh Decapoda berikut uraiannya, yaitu:
-
Udang

1.
Penacus setiferus (udang windu), hidup di air payau, enak dimakan dan banyak dibudidayakan.

2.
Macrobrachium rasenbengi (udang galah), enak dimakan, hidup di air tawar dan payau.

3.
Cambarus virilis (udang air tawar)

4.
Panulirus versicolor (udang karang), hidup di air laut dan tidak memiliki kaki catut.

5.
Palaemon carcinus (udang sotong)



-
 Ketam

1.
Portunus sexdentatus (kepiting)

2.
Neptunus peligicus (rajungan) / Pagurus sp.

3.
Parathelpusa maculata (yuyu)

4.
Scylla serrata (kepiting)

5.
Birgus latro (ketam kenari)
Perhatikan gambar berikut ini!gbr9
Gambar 9. Kelompok Malakostraca





3.4
Peran Crustacea bagi Kehidupan Manusia

Jenis Crustacea yang menguntungkan manusia dalam beberapa hal, antara lain:
1)
Sebagai bahan makanan yang berprotein tinggi, misal udang, lobster dan kepiting.
2)
Dalam bidang ekologi, hewan yang tergolong zooplankton menjadi sumber makanan ikan, misal anggota Branchiopoda, Ostracoda dan Copepoda.
Sedangkan beberapa Crustacea yang merugikan antara lain:
1)
Merusak galangan kapal (perahu) oleh anggota Isopoda.
2)
Parasit pada ikan, kura-kura, misal oleh anggota Cirripedia dan Copepoda.
3)
Merusak pematang sawah atau saluran irigasi misalnya ketam.

































Bab IV
Arachnida

         Anggota Arachnida meliputi kalajengking, laba-laba, tungau atau caplak. Kebanyakan hewan ini bersifat parasit yang merugikan manusia, hewan dan tumbuhan.Arachnida bersifat karnivora sekaligus predator. Tempat hidupnya adalah di darat.
4.1 Ciri-ciri Arachnida
-
Tubuh terbagi atas kepala-dada (sefalotoraks) dan perut yang dapat dibedakan dengan jelas, kecuali Acarina.
-
Pada bagian kepala-dada tidak terdapat antena, tetapi mempunyai beberapa pasang mata tunggal, mulut, kelisera dan pedipalpus.
-
Mempunyai 4 pasang kaki pada kepala-dada.
-
Alat ekskresi dilengkapi dengan saluran malphigi dan kelenjar coxal.
-
Alat pernafasan berupa trakea, paru-paru buku atau insang buku.
-
Alat kelamin jantan dan betina terpisah, lubang kelamin terbuka pada bagian anterior abdomen, pembuahan internal (di dalam).
-
Sistem saraf tangga tali dengan ganglion dorsal (otak) dan tali saraf ventral dengan pasangan-pasangan ganglia.
-
Alat mulut dan alat pencernaan makanan terutama disesuaikan untuk mengisap serta memiliki kelenjar racun.
-
Habitat (tempat hidup) di darat, pada umumnya tetapi ada pula sebagai parasit.


 4.2



 Jenis-jenis Arachnida
4.2.1.
Scorpionida

 Contohnya:
- Kalajengking (Vejovis sp, Hadrurus sp, Centrurus sp)
- Ketonggeng (Buthus)
Hewan ini memiliki perut beruas-ruas dan ruas terakhir berubah menjadi alat pembela diri.



4.2.2
Arachnoida

Contohnya adalah segala macam laba-laba, antara lain :

- Laba-laba jaring kubah (terdapat di Bostwana, Afrika Selatan)
- Laba-laba primitif Liphistius (di rimba Asia Tenggara)
- Laba-laba penjerat (di Malaysia)
- Laba-laba pemburu (di Meksiko)
- Laba-laba srigala
- Laba-laba beracun Latrodectes natans dan Laxosceles reclusa
- Tarantula (Rhechostica hentz)



Umumnya laba-laba mempunyai perut tidak beruas-ruas.
gbr10
Gambar 10. Beberapa contoh hewan Arachnida
4.2.3
Aracina

Contohnya:
- Caplak kudis (Sacroptes scabiei)
- Caplak unggas (Dermanyssus)
- Caplak sapi (Boophilus annulatus)
- Tungau (Dermacentor sp.)




Ciri khas yang terdapat pada tubuh hewan ini adalah tubuh tidak berbuku- buku, umumnya parasit pada burung dan mamalia termasuk manusia.
gbr11
Gambar 11. Jenis-jenis caplak



Arachnida bermanfaat untuk pengendalian populasi serangga terutama serangga hama. Akan tetapi hewan ini juga banyak hewan ini juga banyak merugikan manusia terutama hewan Acarina misalnya:
a. Caplak menyebabkan gatal atau kudis pada manusia
b. Psoroptes equi menyebabkan kudis pada ternak domba, kelinci, kuda.
c. Ododectes cynotis (tungau kudis telinga) menyerang anjing dan kucing.






Bab V
Myriapoda

      Myriapoda adalah gabungan dari kelas Chilopoda dan Diplopoda dengan tubuh beruas-ruas dan setiap ruas mempunyai satu pasang atau dua pasang kaki. Tubuh dapat dibagi menjadi dua bagian yaitu kepala dan abdomen (perut). Hewan ini banyak dijumpai di daerah tropis dengan habitat di darat terutama tempat yang banyak mengandung sampah, misal kebun dan di bawah batu-batuan.
5.1 Ciri-ciri Myriapoda
-
Tubuh bersegmen (beruas) tidak mempunyai dada jadi hanya kepala dan perut.
-
Pada setiap ruas perut terdapat satu pasang atau 2 pasang kaki.
-
Pada kepala terdapat 2 kelopak mata tunggal (ocellus), 1 pasang antena dan alat mulut.
-
Susunan saraf tangga tali.
-
Sistem pernafasan dengan trakea. Mempunyai spirakel yang terdapat pada setiap ruas tubuhnya untuk keluar masuknya udara.
-
Sistem peredaran darah terbuka.
-
Alat kelamin jantan dan betina terpisah, cara perkembangbiakan dengan cara bertelur.
-
Hidup di darat, misal di bawah batu, dalam tanah, humus atau tempat lembab lainnya.

5.2 Klasifikasi (penggolongan Myriapoda)
Dalam penggolongannya Myriapoda merupakan gabungan dari dua kelas, yakni:
1. Kelas Chilopoda
2. Kelas Diplopoda

5.2.1 Kelas Chilopoda
Contoh: kelabang : Lithobius forticatus dan Scolopendra morsitans.

Ciri-cirinya Chilopoda
-
Tubuh agak gepeng, terdiri atas kepala dan badan yang beruas-ruas (15 – 173 ruas). Tiap ruas memiliki satu pasang kaki, kecuali ruas (segmen) di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen di belakang kepala terdapat satu pasang “taring bisa” (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, dua kelompok mata tunggal dan mulut. Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
-
Alat pencernaan makanannya sudah sempurna artinya dari mulut sampai anus. Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.
-
Respirasi (pernafasan) dengan trakea yang bercabang-cabang dengan lubang yang terbuka hampir pada setiap ruas.
-
Habitat (tempat hidup) di bawah batu-batuan/timbunan tumbuhan yang telah membusuk. Kelas ini sering disebut Sentipede.
gbr12
Gambar 12. Contoh Chilapoda
5.2.2 Kelas Diplopoda
Contoh: kaki seribu (Julus nomerensis)

gbr13
Gambar 13. Julus Nomerensis (kaki seribu)

Ciri-cirinya Diplopoda
-
Tubuh berbentuk silindris dan beruas-ruas (25 – 100 segmen) terdiri atas kepala dan badan. Setiap segmen (ruas) mempunyai dua pasang kaki, dan tidak mempunyai “taring bisa” (maksiliped). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi.
-
Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek, dua kelompok mata tunggal.
-
Hidup di tempat yang lembab dan gelap dan banyak mengandung tumbuhan yang telah membusuk.
-
Respirasi dengan trakea yang tidak bercabang.
-
Alat eksresi berupa dua buah saluran malphigi.



Bab VI
Insecta
 
         Insecta sering disebut serangga atau heksapoda. Heksapoda berasal dari kata heksa berarti 6 (enam) dan kata podos berarti kaki. Heksapoda berarti hewan berkaki enam. Diperkirakan jumlah insecta lebih dari 900.000 jenis yang terbagi dalam 25 ordo. Hal ini menunjukkan bahwa banyak sekali variasi dalam kelas insecta baik bentuk maupun sifat dan kebiasaannya.
6.1 Ciri-ciri Insecta.
-
Tubuh dapat dibedakan dengan jelas antara kepala, dada dan perut.
-
Kepala dengan:
a.
Satu pasang mata facet (majemuk), mata tunggal (ocellus), dan satu pasang antena sebagai alat peraba.
b.
Alat mulut yang disesuaikan untuk mengunyah, menghisap, menjilat dan menggigit.
-
Bagian mulut ini terdiri atas rahang belakang (mandibula), rahang depan (maksila), dan bibir atas (labrum) serta bibir bawah (labium)
-
Dada (thorax) terdiri atas tiga ruas yaitu prothorax,mesothorax dan metathorax. Pada segmen terdapat sepasang kaki.

gbr14
Gambar 14. Berbagai tipe mulut serangga
-
Kaki berubah bentuk disesuaikan dengan fungsinya yakni:
a. kaki untuk menggali (anjing tanah)
b. kaki untuk meloncat (belalang)
c. kaki untuk berenang (kumbang air)
d. kaki untuk pengumpul serbuk sari
e. kaki untuk berjalan (kumbang tanah)
f. kaki untuk memegang (belalang sembah)



Pada setiap mesotoraks (mesothorax) dan metatoraks (metathorax) terdapat dua pasang sayap, tetapi ada pula yang tidak memiliki sayap.
-
Perut (abdomen) memiliki sebelas (11) ruas atau beberapa ruas saja. Pada belalang betina, bagian belakang perut terdapat ovipositor yang berfungsi untuk meletakkan telurnya. Pada segmen pertama terdapat alat pendengaran atau membran tympanum.
-
Alat pencernaan terdiri atas: mulut, kerongkongan, tembolok, lambung, usus, rektum dan anus.
-
Sistem saraf tangga tali.
-
Sistem pernafasan dengan sistem trakhea.
-
Sistem peredaran darah terbuka.
-
Alat kelamin terpisah (jantan dan betina), pembuahan internal.
-
Tempat hidup di air tawar dan darat.
-
Umumnya serangga mengalami perubahan bentuk (metamorfosis) dari telur sampai dewasa.

Pelajarilah struktur dalam belalang pada gambar berikut!
gbr15
Gambar 15. Struktur dalam belalang
6.2 Klasifikasi (penggolongan) Insecta (serangga)
Serangga dalam perkembangannya menuju dewasa mengalami metamorfosis. Metamorfosis adalah perubahan bentuk serangga mulai dari larva sampai dewasa. Adapula serangga yang selama hidupnya tidak pernah mengalami metamorfosis, misal kutu buku (Episma saccharina). Berdasarkan metamorfisnya, serangga dibedakan atas dua kelompok, yaitu: Hemimetabola dan Holometabola.

6.2.1 Kelompok Hemimetabola
Hemimetabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna. Dalam daur hidupnya Hemimetabola serangga mengalami tahapan perkembangan sebagai berikut:
1.
Telur
2.
Nimfa, ialah serangga muda yang mempunyai sifat dan bentuk sama dengan dewasanya. Dalam fase ini serangga muda mengalami pergantian kulit.
3.
Imago (dewasa), ialah fase yang ditandai telah berkembangnya semua organ tubuh dengan baik, termasuk alat perkembangbiakan serta sayapnya.















Sebagai contoh pelajarilah daur hidup belalang berikut ini!
gbr16
Gambar 16. Daur hidup belalang
Kelompok Hemimetabola meliputi beberapa ordo, antara lain:
1. Achyptera atau Isoptera
2. Orthoptera
3. Odonata
4. Hemiptera
5. Homoptera




6.2.1.1
Ordo Archyptera atau Isoptera

Ciri-ciri ordo Archyptera:

-
Metamorfosis tidak sempurna.

-
Mempunyai satu pasang sayap yang hampir sama bentuknya. Kedua sayap tipis seperti jaringan.

-
Tipe mulut menggigit.
Contoh: Reticulitermis flavipes (rayap atau anai-anai)

Keterangan:

Pada rayap terjadi polimorfisme, artinya di dalam satu spesies terdapat bermacam-macam bentuk dengan tugas yang berbeda. Rayap hidup berkoloni, dalam koloni ini terjadi pembagian tugas kerja, yaitu:

-
Ratu, yakni laron (rayap betina fertil). Biasanya tubuh gemuk dan tugasnya adalah bertelur.

-
Raja, yaitu laron (rayap jantan fertil), tugasnya melestarikan keturunan.

-
Serdadu, rayap yang bertugas mempertahankan sarang dan koloni dari gangguan hewan lain.

-
Pekerja, rayap yang bertugas memberi makan ratu dan raja, serta menjaga sarang dari kerusakan. Sifat rayap pekerja dan rayap serdadu bersifat steril.

Perhatikan perkembangan rayap dari telur sampai dewasa pada bagan berikut ini!

gbr17
Gambar 17. Perkembangan telur rayap sampai dewasa

6.2.1.2
Ordo Orthoptera (serangga bersayap lurus)


Ciri-ciri ordo Orthoptera:


-
Memiliki satu pasang sayap, sayap depan lebih tebal dan sempit disebut tegmina. Sayap belakang tipis berupa selaput. Sayap digunakan sebagai penggerak pada waktu terbang, setelah meloncat dengan tungkai belakangnya yang lebih kuat dan besar.


-
Hewan jantan mengerik dengan menggunakan tungkai belakangnya pada ujung sayap depan, untuk menarik betina atau mengusir saingannya.


-
Hewan betinanya mempunyai ovipositor pendek dan dapat digunakan untuk meletakkan telur.


-
Tipe mulutnya menggigit.





Contoh:


- Belalang (Dissostura sp)
- Belalang ranting (Bactrocoderma aculiferum)
- Belalang sembah (Stagmomantis sp)
- Kecoak (Blatta orientalis)
- Gangsir tanah (Gryllotalpa sp)
- Jangkrik (Gryllus sp)





gbr18
Gambar 18. Belalang







6.2.1.3
Ordo Odonata

Ciri-ciri Ordo Odonata:

- Mempunyai dua pasang sayap
- Tipe mulut mengunyah
- Metamorfosis tidak sempurna
- Terdapat sepasang mata majemuk yang besar
- Antenanya pendek
- Larva hidup di air
- Bersifat karnivora

Contohnya :
- Capung (Aeshna sp)
- Capung besar (Epiophlebia)






6.2.1.4
Ordo Hemiptera (bersayap setengah)

Ciri-ciri Hemiptera :

-
Mempunyai dua pasang sayap, sepasang tebal dan sepasang lagi seperti selaput.

-
Tipe mulut menusuk dan mengisap

-
Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya :
- Walang sangit (Leptocorixa acuta)
- Kumbang coklat (Podops vermiculata)
- Kutu busuk (Eimex lectularius)
- Kepinding air (Lethoverus sp)



gbr19
Gambar 19. Contoh hewan Hemiptera





6.2.1.5.
Ordo Homoptera (bersayap sama)

Ciri-ciri Homoptera :

- Tipe mulut mengisap
- Mempunyai dua pasang sayap
- Sayap depan dan belakang sama, bentuk transparan.
- Metamorfosis tidak sempurna.

Contohnya :
- Tonggeret (Dundubia manifera)
- Wereng hijau (Nephotetix apicalis)
- Wereng coklat (Nilapervata lugens)
- Kutu kepala (Pediculushumanus capitis)
- Kutu daun (Aphid sp)

gbr20
Gambar 20. Contoh hewan Homoptera





6.2.2 Kelompok Holometabola
Holometabola yaitu serangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapan dari daur serangga yang mengalami metamorfosis sempurna adalah telur – larva – pupa – imago. Larva adalah hewan muda yang bentuk dan sifatnya berbeda dengan dewasa. Pupa adalah kepompong dimana pada saat itu serangga tidak melakukan kegiatan, pada saat itu pula terjadi penyempurnaan dan pembentukan organ. Imago adalah fase dewasa atau fase perkembangbiakan.
Berdasarkan ciri sayap dan alat mulutnya, kelompok Holometabola ini meliputi 6 ordo, yaitu ordo:
1. Neuroptera
2. Lepidoptera
3. Diptera
4. Coleoptera
5. Siphonoptera
6. Hymenoptera

6.2.2.1
Ordo Neuroptera (serangga bersayap jala)

Ciri serangga ini adalah mulut menggigit, dan mempunyai dua pasang sayap yang urat-uratnya berbentuk seperti jala.
Contoh: undur-undur – metamorfosis sempurna (siklus hidupnya: telur, larva, pupa (kepompong), imago)






6.2.2.2
Ordo Lepidoptera (bersayap sisik)

Ciri-ciri ordo Lepidoptera:


-
Mempunyai 2 pasang sayap yang dilapisi sisik.
-
Metamorfosis sempurna, yaitu memiliki siklus hidup: telur – larva – kepompong (pupa) – imago
-
Pupa pada Lepidoptera dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:

a.
Pupa mummi: bagian badan kepompong terlihat dari luar

b.
Pupa kokon, bagian tubuh pupa terlindung kokon.
-
Tipe mulut mengisap dengan alat penghisap berupa belalai yang dapat dijulurkan.





Ordo Lepidoptera dibagi menjadi 2 sub ordo:


a.
Sub ordo Rhopalocera (kupu-kupu siang)
Contohnya:
- Hama kelapa (Hidari irava)
- Hama daun pisang (Erlonata thrax)
- Kupu-kupu pastur (Papiliomemnon)
- Kupu sirama-rama (Attacus atlas)


b.
Sub ordo Heterocera (kupu-kupu malam)
Sering juga disebut ngengat. Hidup aktif pada malam hari. Jika hinggap kedudukan sayap mendatar membentuk otot.
Contohnya:
- Ulat tanah (Agrotis ipsilon)
- Ulat jengkol (Plusia signata)
- Kupu ulat sutra (Bombyx mori)


gbr21
Gambar 21. Hewan kelompok Lepidoptera











6.2.2.3
Ordo Diptera (serangga bersayap dua buah/sepasang)

Ciri-ciri ordo Diptera:


-
Mempunyai sepasang sayap depan, dan satu pasang sayap belakang berubah menjadi alat keseimbangan yang disebut halter.


-
Mengalami metamorfosis sempurna.


-
Tipe mulut ada yang menusuk dan mengisap atau menjilat dan mengisap, membentuk alat mulut seperti belalai disebut probosis.



Contohnya:
- Lalat (Musca domestica)
- Nyamuk biasa (Culex natigans)
- Nyamuk Anopheles
- Aedes (inang virus demam berdarah)



gbr22
Gambar 22. Macam-macam Diptera
(a) lalat rumah; (b) lalt tze-tze; (c) nyamuk kecil; (d) nyamuk






Untuk membedakan nyamuk Culex, Anopheles dan Aedes perhatikan gambar 23 berikut ini!


gbr23
Gambar 23. Perbedaan posisi larva dan pupa nyamuk di dalam air serta posisi nyamuk dewasa dalam keadaan hinggap












6.2.2.4
Ordo Coleoptera (bersayap perisai)

Ciri-ciri ordo Coleoptera:


-
Mempunyai dua pasang sayap.


-
Sayap depan keras, tebal dan mengandung zat tanduk disebut dengan elitra, sayap belakang seperti selaput.


-
Mengalami metamorfosis sempurna.


-
Tipe mulut menggigit.





Contoh:


a.
Kumbang kelapa (Orytec rhynoceros) menyerang pucuk kelapa, pakis, sagu, kelapa sawit dan lain-lain.
b.
Kumbang buas air (Dystisticus marginalis)
c.
Kumbang beras (Calandra oryzae)


gbr24
Add caption

Gambar 24. Hewan kelompok Coleoptera










6.2.2.5
Ordo Siphonoptera (bangsa pinjal)

Ciri-ciri ordo Siphonoptera :


-
Serangga ini tidak bersayap, kaki sangat kuat dan berguna untuk meloncat.


-
Mempunyai mata tunggal.


-
Tipe mulut mengisap.


-
Segmentasi tubuh tidak jelas (batasan antara kepala – dada dan perut tidak jelas)


-
Metamorfosis sempurna





Contoh:


-
Pinjal manusia (Pubex irritans)
-
Pinjal anjing (Ctenocephalus canis)
-
Pinjal kucing (Ctenocephalus felis)
-
Pinjal tikus (Xenopsylla cheopis), pinjal pada tikus dapat menularkan kuman pes / sampar.





6.2.2.6
Ordo Hymenoptera (bersayap selaput)

Ciri-ciri ordo Hymenoptera:


-
Mempunyai dua pasang sayap, tipis seperti selaput.


-
Tipe mulut menggigit.





Contoh:


-
Lebah madu (Apis mellifera)
-
Kumbang pengisap madu (Xylocopa) biasanya melubangi kayu pada bangunan rumah





















6.3 Peranan Insecta dalam Kehidupan Manusia

            Seperti halnya hewan-hewan invertebrata lainnya, insecta pun ada yang menguntungkan dan ada pula yang merugikan, diantaranya adalah:
6.3.1. Insecta yang menguntungkan

a.
Insecta terutama golongan kupu-kupu dan lebah sangat membantu para petani karena dapat membantu proses penyerbukan pada bunga.
b.
Insecta dibudidayakan karena dapat menghasilkan madu. Misal: lebah madu (Apis mellifera).
c.
Dalam bidang industri, kupu-kupu, ulat sutera membuat kepompong yang dapat menghasilkan sutra (contoh: Bombix mori).
d.
Untuk dimakan, misal laron, gangsir dan larva lebah (tempayak) yang dapat diperoleh secara musiman.
e.
Merupakan mata rantai makanan yang amat penting bagi kehidupan.


6.3.2. Beberapa insecta yang merugikan antara lain

a.
Menularkan beberapa macam bibit penyakit seperti tikus, kolera dan disentri oleh lalat dan kecoak.
b.
-
Merusak tanaman budidaya manusia, misal: belalang, kumbang kelapa, ulat.
-
Menyebabkan penyakit pada tanaman, misal: Nilapervata lugens (wereng) menyebabkan penyakit virus tungro, belalang (walang sangit) yang mengisap cairan biji padi muda sehingga tanaman padi menjadi puso.
c.
Parasit pada manusia (mengisap darah), misal: nyamuk, kutu kepala dan kutu busuk.
d.
Merusak bahan makanan yang disimpan (tepung kedelai) oleh berbagai Coleoptera, misal: kumbang beras.
e.
Serangga banyak yang hidup parasit pada ternak maupun ikan.
f.
Dapat merusak bahan bangunan, misal: kumbang kayu dan rayap.









Lampiran
























Daftar Pustaka
McKee M, Suzcs S, Sárváry A, Adany R, Kiryanov N, Saburova L, Tomkins S, Andreev E, Leon DA. The anthropode around the world. Type Research. 2005 Oct;29(10):1884-8. PMID 16269919







Tidak ada komentar:

Posting Komentar